Sabtu, 17 Maret 2012

ini bukan apa-apa

alhamdulillah, kemarin saya ujian proposal.
bersama pembimbing1 dan penguji1.
alhamdulillah lancar, nggak pake revisi, walau nilai saya kurang beruntung :)
ini bukan apa-apa, ini baru awal, skripsi sedang menunggu di ujung jalan sana, Yen :')

sejak beberapa bulan terakhir saya aktif malang melintang di RSUD Dr. Moewardi, karena memang saya mengambil topik klinis untuk skripsi saya nanti.

dan puncaknya 2 minggu terkahir kemarin, hampir setiap hari saya nongkrong di Muwardi, mempersiapkan ini itu untuk persiapan ujian proposal. yah, bisa dibilang saya sudah jadi AGM --> anak gaul muwardi (hahaa,pliss yen --")

akhirnya H-1 ujian, alhamdulillah semua beres, undangan, validasi, proposal, alhamdulillah..
agak mepet sih, kalo temen-temen seminggu sebelum ujian harusnya udah siap, saya sebaliknya. Tapi memang jalan untuk saya begitu nampaknya.

sekitar jam 1, iseng, saya berjalan memutar rumah sakit ini. mungkin sedikit depresi mengingat perjuangan seminggu ini, hehee.

saya menuju loket pendaftaran, masih ramai, sesak dan antre dengan wajah-wajah yang pilu.
saya susuri lorong-lorong rawat inap, semua wajah tampak sedih.
saya berjalan di ruang tunggu operasi, tampak wajah-wajah tegang.
saya terus melangkah di lorong-lorong gelap dekat ruang hemodialisa, ada beberapa orang membaca alquran, beberapa lagi memutar biji tasbih, ada yang mengisi semcam surat yang saya intip semacam asuransi kecelakaan lalu lintas, ada seorang ibu dengan mata basah bersandar pada bahu anaknya.

miris.

tiba-tiba tepat dari arah depan saya beberapa orang mendorong ranjang dengan tergesa namun tidak nampak seorang pasien berbaring di sana.
segera saya rapatkan tubuh saya di dinding untuk memberi jalan, ternyata ada bayi kecil, sangat kecil, sangat rapuh, sangat merah di ranjang tersebut.

miris.

perjuangan saya selama ini ternyata memang bukan apa-apa. kelak jika saya sudah memakai jas putih itu, banyak orang yang meletakkan harapannya pada saya, pada kami, saya dan rekan sejawat.
banyak mengharapkan keajaiban Tuhan datang melalui saya, melalui kami.

ini memang bukan apa-apa.

terus berjalan dan melangkah.
banyak pula pemandangan indah yang saya lihat.

bagaimana seorang suami menemani istrinya yang tergolek lemah di ranjang dorong.
bagaimana seorang istri memapah suaminya yang semakin susah berjalan dengan tegak.
bagaimana seorang anak berlari kesana kemari mengurus administrasi ayahnya.

di sini terlihat, bagaimana cinta sungguh nyata adanya.
bagaimana cinta ada bukan hanya di saat suka, bagaimana cinta membuat orang-orang ini berani berharap, bagaimana cinta bisa membuat mereka tegar.

yang saya alami saat ini bukan apa-apa.

saya memang tidak akan pernah bisa memberi keajaiban bagi mereka jika Allah tidak mengizinkan, tapi setidaknya saya bisa berusaha semaksimal mungkin. dan usaha tersebut sudah seharusnya saya lakukan sejak saat ini.

dan semoga, saya juga akan segera menemukan cinta seperti yang mereka punya. yang ada bukan hanya di saat suka, yang membuat saya berani berharap, dan membuat saya tegar.
karena dalam hal ini, sejujurnya saya iri kepada mereka.

perjalanan saya hingga saat ini ternyata sungguh bukan apa-apa.

1 komentar:

 
blogger template by arcane palette