seperti ada alasan untuk mengumpulkan rindu
ada tembok yang bisa dipecah ketika dua pasang bola hitam beradu
seperti yang seharusnya kulihat di petang ini
aku sudah menginjakkan kaki di kota ini sejak matahari masih mampu menemaniku
di kota bunga ini
seperti dulu Bandung tak pernah berubah
kampus ini tidak berubah
seperti bumi yang berputar tiap hari, dia tidak berubah sedikitpun
di tempat ini, setelah berakhirnya ospek waktu itu
kupejamkan mataku
kuhirup udara dingin kota ini
ku ulum senyumku
dan kupastikan dalam hati
akulah calon arsitek
di bawah pohon ini pula
aku menemukannya
orang yang melakukan kebodohan yang sama
tanpa pernah berjanji
tanpa berkenalan sebelumnya
seolah angin yang membawanya ke sana
Rando
dan kini
di tempat yang sama
kulakukan hal yang sama
tapi kali ini bukan kalimat yang sama yang bergaung di dadaku
akulah calon dokter gigi
tapi kali ini sendiri
tak ada angin yang membawanya lagi
seolah angin telah membawanya pergi
*bunyi ponsel*
kamu dimana? udah balik jakarta? ini masih ada anak motor yang lagi ulang tahun, musti dikerjain dulu,hahahaha
seperti sedikit dicubit
sakit tapi tak nyata
ketika harus mengakui bahwa kita tak lagi menjadi yang pertama
ketika jarak yang awalnya sakit menjadi indah
berubah lagi menjadi hampa tanpa pernah disadari
-Ista-
asik nie, penyampaian cerita yang menarik dengan gaya poem.
BalasHapussukses dan lanjutkan
http://thimits.blogspot.com/2012/02/sepeda-motor-injeksi-irit-harga-terbaik.html
terimakasiih :))
Hapuskadang jarak ngga jadi hambatan loh kalau hati itu sudah nyaman..
BalasHapuseaaaaa :p
Hapushihihi bagus, tapi kok rada galau ya gue abis baca ini :P
BalasHapuseh,makasih viin, tapi emang itu tujuannya sih :p
Hapus