Sampai akhirnya kita menyerah pada satu titik. Titik pengakuan
bahwa kita telah mencintainya.
Cinta yang tak harus diketahuinya, cinta yang tak harus
dibalasnya. Hingga pada suatu titik ego
kita mulai terbit.
Kamu nggak harus
selalu ada. Tapi akan lebih baik jika kamu nggak kemana-mana.
Kita juga pernah bertemu dengan seseorang yang benar-benar
kita hargai sebagai seorang teman. Seorang teman yang cukup bisa disapa dengan
hai dan senyum sekilas.
Kemudian terasa sesuatu yang berbeda, perlahan namun pasti
dia menunjukkan hal yang berbeda. Tanpa alasan yang tidak bisa dijelaskan pula,
tidak ada keinginan untuk melakukan hal yang sama.
Perlahan kita mulai menjauh dan menghindar dengan alasan menjaga perasaannya. “aku tak mau mmemberi
harapan dan menyakiti hatinya”
Padahal kita tak pernah tahu, sikap kita yang seperti itu
justru mugkin yang menyakiti dia.
Ku tak pernah merasa
Rasakan cinta yang
kau beri
Sebuah lirik sederhana, namun berhasilmembuatku berfikir.
Sungguh luar biasa orang yang membiarkan dirinya untuk
kucintai sekalipun dia tak pernah merasakan hal yang sama.
Dia yang memberiku ruang untukku bisa bernafas di ruang
cinta imajinasiku.
Bukankah kebahagiaan
terbesar dalam cinta adalah cinta yang tersampaikan? Tak selalu cinta yang
terbalas kan?
Walau akhirnya harus kulihat hatimu terbang dengan yang
lain, awalnya aku memang marah. Tapi sekarang aku tahu. Inilah kehidupan, aku
hanya belum menemukan kemana hatiku bisa terbang seperti hatimu saat ini. Namun
berkat kau aku sudah pernah merasakan cinta.
sumber gambar:tumblr
Kau tak pernah merasa
Rasakan cinta yang
kuberi
Kau hanya memberiku
ruang
Maaf jika aku baru tahu. Maaf jika selama ini terlalu
memaksa.
Haha, kurasa banyak yang merasakan hal ini juga, namun
inilah jalan Tuhan, suatu saat kita akan tahu J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar