
Kisah ini terjadi di kos saya yang baru. Iya, semester ini saya pindah kos-kosas. Abis, kos yang lama mahal banget, uda gitu sempit pula. Ditambah lagi harganya masih naik lagi pula tahun ini. Huh! Ah, sudah, yang jelas sekarang udah pindah. Padahal kosan yang dulu enak banget, rumahnya bagus, temennya juga asik-asik.
Kosan yang baru ini kalah deh, cumaaa kalau di sini aku bisa puas lihat bintang. Kalau kos yang lama jendelanya menghadap barat. Dan aku baru tahu, kalau di sebelah barat itu nggak ada bintang. Sama sekali. Nggak percaya? Coba dicek..
Back to the point, di kos saya yang baru ini, INORI 1 *yang lama nggak ada namanya* banyak sekali cerita yang belum saya bagi di dunia maya. Ini salah satunya.
Kos saya ini, sebelahan sama rumah ibu kos. Nggak satu bangunan, tapi satu halaman. Nah si ibu ini punya anak kecil-kecil. Yang pertama cowok, sama 2 anak kembar, namanya Sela-Seli *maap jika ada kesalahan penulisan, nama, gelar, dan jabatan*. Yang cowok nggak tau
Nah, si kembar ini suka main-main gitu di area kos-kosan. Ya nyanyi-nyanyi, maen jadi ibu-ibu yang lagi antri imunisasi, main jadi guru di TK, naik sepeda keliling halaman kosan kayak lagi racing, kalo gak ngaca-ngaca di depan jendela kamar kos kayak foto model. Hash! Sebenarnya nggak masalah sih, tapi aku emang dasarnya nggak suka anak kecil, jadi ya aneh aja. Mana di rumah nggak ada adek, di sini tiba-tiba ada, dua pula!
Hebatnya, nih anak gaul abis! Awal pindahan aku udah ditanya-tanyain, “namanya siapa?” “rumahnya mana?” “kenapa pindah sini?” hash! Anak keciiiil?
Sampai pada suatu hari, Ketika saya akan berangkat kuliah, *lengkap dengan pakaian rapi, pake rok, kemeja, bersepatu, tenteng tas jinjing* tuh anak dua juga mau berangkat *lengkap dengan seragam TKnya*. Mereka tanya “ini mbak siapa ya?” dieng!!! Kan kemaren abis kenalan? Masa iya lupa?? Aku jawab deg,dengan sok manis (soalnya ada emaknya) “mbak Yeniiiiii”
Trus apa respon mereka saudara-saudara…..
“wah, mbaknya cantik sekali…..”
wolaaaa….serasa melayang di udara,hehehe. Sambil senyum-senyum penuh kemenangan saya berangkat ke kampus. Dan itu berlanjut, tiap mereka ketemu aku. Hehe, yah, walaupun nggak punya cowok yang tiap hari muji-muji saya, setidaknya ada dua makhluk kecil yang memuja saya.
Sampai pada suatu saat….
Setiap pagi, ada ibuk-ibuk yang masuk kosan dan teriak “SARAPAAAAN!!!” dan keluar lah 20 penghuni kosan untuk berebut nasi,hehe, alay ah. Nah, pagi itu si kembar juga ikutan nimbrung. Semua penghuni di absen satu-satu “Mbak Ulva! Mbak Kristin! Mbak Hepi de el el….”
Sampai saat giliranku….”iniiiiii, mbak siapa ya???” LHO?bukannya mereka pemuja setiaku ya??kok….
Ternyata…
Keesokan harinya ketika mereka bertemu saya ketika saya bersiap pergi ngampus, mereka tetap menjadi pemuja setia saya. Tapi, ketika bertemu saya ketika beli sarapan, ketika saya cuci muka bangun tidur, ketika saya bersiap mandi, mereka akan selalu bertanya “ini mbak siapa ya???”
Jadi kesimpulannya, mereka nggak mengenali aku kalau aku belum mandi. Emang, mukaku kalau belum mandi separah itu ya?hash….untung anak kecil, untung anak bu kos.
Nb:sampai saat ini, saya belum bisa bedain Sela-Seli. Toh, kalau bisa bedain harga kos nggak turun juga,hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar