Matahari sudah jauh meninggalkan bumi, namun bumi tak cukup pandai untuk menyadari.
Matahari kini menemukan saturnus yang indah. Matahari telah berteman dengan saturnus. Bumi tidak marah, sama sekali tidak. Tidak pada matahari, tidak pada saturnus.
Hanya, bumi takut. Matahari yang kini menemani saturnus, sinarnya tak sampai lagi ke bumi. Dan bumi menjadi dingin dan gelap.
Bumi tak mengenal ilmu fisika. Bumi tak memahami arti radiasi. Bumi hanya menganut prinsip konduksi atau konveksi.
Sebenarnya, bumi ingin matahari hanya menyinari bumi sendiri. Tapi jika matahari akhirnya memilih saturnus yang lebih indah, bumi bisa apa? Mungkin menggantikan pluto yang jauh di sana,atau keluar dari orbit saja.
Kamu, adalah matahariku. Hanya matahari tidak lebih. Walau kamu juga sangat berarti.
Terbersit sebuah tanya. Jika bumi seindah saturnus, apakah matahari tak kan berpaling? Menghadapi sikap bumi yang dingin, apakah matahari tetap bertahan?
Ah,sudahlah..Tak papa jika matahari pergi. Toh,bumi juga tak sanggup menemani matahari. Karena bumi akan hancur lebih awal. Dan tentu, matahari akan sedih.
Selama ini, matahari begitu baik. Walau bumi tak pernah melakukan apapun untuk matahari.
Matahari tetaplah bersinar, jika kau berkenan, izinkan sinarmu sampai ke bumi.
Jika tidak, bumi masih akan bertahan bersama bintang.
Persiapan Melahirkan Per-Vaginam dan C-Section Saat Pandemi
4 tahun yang lalu
bagus sekali mbak yence :o
BalasHapushee, aq jadi inget pernah update status:
tadi aku pergi ditemani matahari.
Sekarang aku pulang dibiarkan sendiri.
Kemana kamu pergi?
tengso tik..
BalasHapussip!aq juga suka banget stat mu yang itu..
sarat makna..:P
eh blog kamu aq tampilin lhooo...hehehe.
hihiii
BalasHapussip sip :)
thx yea....
cieeee yeeenn...
BalasHapussip sip...
hahaha...jadi malu ni.
BalasHapus